Tak Berkategori

Di Ujung Batas

Aku yang selalu terdiam

memperhatikan segala gerak-

gerik pemilik raga. Hanya

Mampu menyaksikan tanpa

Tindak. Selalu begitu.

 

Seolah semua

hanyalah cuplikan

film fiksi yang bisa

terlupa.

 

Hingga kini

berpura-pura menjadi

kegiatan rutin.

 

Sampai yang di anggap

cuplikan, hadir kembali.

Sapa hati yang kerap

lupa. Bahwa

apa yang terjadi saat ini

adalah bagian dari cuplikan

kenyataan yang

di ujung batas.

 

Sampai kini

aku membenci

kehadirannya.

Namun diam-diam

aku merindukan

sosoknya.